Waktu berlalu, dan takdir kembali memainkan perannya. Kami bertemu lagi di music camp dan konser beberapa bulan kemudian. Kali ini, ada waktu lebih banyak untuk berbicara, mengenal, dan berbagi cerita. Hubungan kami berkembang dengan alami, seperti harmoni dalam sebuah simfoni. Ia melamarku di bawah bulan purnama, dengan satu kalimat sederhana yang memenuhi hatiku, “I decide to choose you”

~ Namun, cerita kami menjadi semakin magis ketika menyadari bahwa ini bukan pertemuan pertama kami. Ternyata, kami pernah berada di tempat yang sama saat konser orkestra tahun 2015, hanya saja saat itu kami seperti dua nada dalam orkestrasi yang belum bertemu di satu partitur. Siapa sangka, tahun-tahun itu hanyalah prelude, menunggu saat kami benar-benar bertemu. ~