
KISAH KITA
Akhir tahun 2019,
kita pertama kali kenal- bukan di tempat mewah atau acara besar,
tapi di media sosial, sesederhana itu.
Awalnya cuma saling sapa,
lalu jadi teman ngobrol .
Tanya-tanya hal kecil, sampai akhirnya nanyain,
“Rumah kamu di mana?”
Ternyata… kamu di Baleendah, aku di Soreang.
Nggak jauh, tapi rasanya waktu itu jarak kita masih asing.
Mei 2020
Setelah lama cuma ngobrol lewat layar,
akhirnya kita bertemu juga untuk pertama kalinya.
Deg-degan, tapi hangat.
Masih inget banget, first date kita ditemani kebab dan cimol.
Sederhana, tapi spesial.
Bukan soal jajanannya,
tapi karena hari itu jadi awal
di mana tatapan langsung menggantikan chat,
dan rasa nyaman berubah jadi nyata.
2021–2023: Menjaga dari Jauh
Di tahun-tahun itu, kita jarang bertemu.
Kamu kerja di Jakarta, aku masih jadi pelajar.
Hubungan kita tanpa status, tanpa banyak janji, tapi kamu selalu hadir lewat hal-hal kecil.
Sebuah pesan, “Gimana sekolahnya? Keluarga sehat?”
Meski jauh, kamu nggak pernah benar-benar pergi. Dan dari situ aku belajar,
kadang rasa nggak butuh label-cukup dengan perhatian yang tulus.
Juni 2023: Akhirnya Mendekat
Setelah lama hanya saling menyemangati dari jauh, akhirnya aku memberi kabar: aku sudah dapat kerja. Dan kamu… justru ikut mendekat- pindah kerja ke Bandung.
Rasanya campur aduk—bahagia, gugup, tak percaya. Di momen itu, untuk pertama kalinya,
kamu memperkenalkanku ke mamahmu.
Langkah kecil yang berarti besar.
Lalu di 2024, kamu mengikatku secara pribadi.
Bukan hanya sebagai pasangan,
tapi sebagai seseorang yang benar-benar ingin bersamaku.
Akhirnya, momen yang aku tunggu-tunggu tiba di 2025.
Kamu mulai mengajak aku serius.
Aku tak menyangka, pernikahan impianku sebentar lagi jadi nyata. Kamu yang dulu terlihat dingin dan tak pasti,
sekarang siap menua bersamaku.
Terima kasih sudah membuatku sabar menunggu,
karena ternyata, menunggumu adalah hal terbaik yang pernah aku lakukan.